Jumat, 08 Januari 2010

akhir bersama mu

masih teringang di dalam telingaku
keluhmu...

"mengapa kita bertemu disaat sudah tiada mungkin bersatu"
"untuk apa kita dipertemukan"
"apakah hanya untuk menorehkan luka perih selamanya"


masing terasa hangatmu
melenguh dalam rasa menyatu
mencecapi kenikmatan yang mengaliri rasa
sampai ke ujung-ujung terjauhnya...
dan berakhir dengan senyuman
dalam pekat peluh mu...

masih terasa dinginnya air mata di pipimu...
saat tinggal sedetik perjumpaan kita
terasa sesak di dada
dinginnya menembus relung hati
dan semoga tiada menghapus hangatnya cinta asmara
yang masih tersisa di sana....

.... ada yang berbeda


ada yang berbeda ketika aku kembali mendaki....
rupanya ini bukit yang berbeda... aku baru menyadarinya ketika tiada kutemukan lagi pohon tua yang biasanya berdiri angkuh disana. Aku memejamkan mata. Merasai suasana .... hmmmm apa yang sebenarnya berbeda... memang ada yang hilang namun hanya dengan memejamkan mata semua menjadi tiada berbeda... bayangan mu masih kutemui di sana... dalam pejamku yang tanpa cahaya..... namun semua itu hanya bayangan tanpa nyata... tak terasa dan tak teraba.....

aku membuka mata.... menatap realitas. Awan yang putih berarak ke utara... di bawa angin musim ini yang masih saja kering walau sudah mengikuti bumi yang menggelincir ke lintang utara...

aku sengaja berdiam di sini..... dan ada gumam dalam hati....

"kakak... dia tiada lagi di sini.... namun masih bisa terbayang dalam pekat pejamku hari ini..."