Selasa, 21 September 2010

mengapa tiada pesan


mengapa tiada kau tinggalkan pesan
ketika kita tiada bersua
sedangkan rindu di hati semakin membara

mengapa tiada kau tinggalkan secarik kata
kala kita tiada berjumpa
sedangkan aku tahu ada banyak kata kau simpan untukku

mungkinkah sengaja
kau simpan rindumu
untuk kau curahkan padaku
saat kita bersua?

mungkinkah sengaja tiada kata
kau simpan hingga saatnya
terurai kalimat syahdu untukku

aku tahu
ada yang sengaja kau tahan
kau simpan
sampai saat kita berjumpa

dan aku merindukan
perjumpaan kita....
perjumpaan yang berhias kata-kata indah cinta
walau tetap hening tanpa suasa
perjumpaan yang berhias bunga-bunga asmara
walau tetap tak teraba dan terasa
biarlah semua tersimpan
dalam bening bejana cinta kita
yang sunyi...

Kamis, 16 September 2010

kemarin - sekarang - esok - dan selamanya..

kemarin aku seakan melihatmu
melintas sepi di antara hiruk pikuk hari
mengobarkan rasa rindu dendam
yang masih saja ada di sini...
di dalam hatiku yang serasa sunyi...

sekarang aku merindukan mu
dan aku menjadi tahu
betapa sebenarnya aku sangat mencintaimu

sebuah puisi lugas akan kutulis buatmu
agar kau tahu betapa aku sangat merindukanmu
biar lah apa kata orang
yang melihat diriku menjadi lain
karena cinta ku padamu
semakin berkobar
seiring rinduku yang tak terpadamkan

dan esok
entahlah apa yang terjadi
satu hal yang kuyakin terjadi
aku masih merindukanmu...

selamanya
aku mencintaimu...
(walau harus kusimpan dalam hati saja)

Rabu, 15 September 2010

senja temaram

senja semakin temaram
saat ku ayun langkah
menuju pulang

sehari hampir berlalu
searah langkahku di jalanan berdebu
satu demi satu
menuju cinta ku

ada yang tak berubah
walau hari hampir berganti
masih saja rasa rindu ini menggayut di hati
melambungkan angan ku tinggi
ke masa yang telah menjadi kenangan yang tak pernah mati

ku harap malam ini ada rembulan
agar bisa kutitipan salam rindu ku padanya
ku harap malam ini ada bintang
agar sinar nya yang lembut nan cemerlang
membawa rindu ku sampai ke hatinya..

dalam terpejam mengapa justru semakin jelas gambar wajahmu
dalam pekat malam mengapa justru lembut bayanganmu terasa menyapaku..

ku harap kau rasakan jua kerinduanku yang semakin menyesak dada
ketika rasa hati hanya bisa kubasuh dengan doa
agar kau bahagia selamanya...
karena aku pun akan bahagia

biar rasa


biar kan rasa
rasa ku padamu
mengisi relung kalbu
yang telah lama merindu mu

biar kan rasa
rasa ku padamu
membawa ku melayang
ke masa bahagia
yang telah berlalu bersama angin di senja ini

biar kan rasa
rasa yang nyata ada
mengingatkan ku bahwa aku masih mencinta
dan bisa mencinta

kini ku bangun harap jua
agar rasa ini tertuju
pada sebentuk hati
pada sesosok jiwa
dan hanya padanya
kutambatkan segala asa
sekali lagi saja
dan ku harap untuk selamanya....


buat mu sebuah hati yang sedang rindu...

Senin, 13 September 2010

setia, kala kau ada dan tiada...

setia
kala kau ada
adalah seperti menghembuskan nafas

setia
kala kau ada
adalah seperti mengedipkan mata

namun setia padamu
seperti berdiri di atas batu bulat
mata ku harus tertuju padamu
hatiku pun begitu
harus ku jaga
agar tiada goyah
karena hanya butuh semilir angin untuk membuatku jatuh
karena hanya butuh setitik nikmat sesaat
untuk membuatku terjerembab
dalam penyesalan selamanya...

bukan aku kalau tak pernah jatuh
namun bukan aku juga, jika aku tak bangkit
aku pun tak lepas dari goda
maka adaku bukan karena jatuhku
namun adaku karena bangun ku..
bangkit ku, tuk jujur dan kembali padamu...

setia kala kau ada
adalah seperti hembusan angin dari utara
setia kala kau tiada
adalah seperti angin sepoi yang membuat lena
hanya cinta
tempatku berpegang
agar tak lepas dari mu
kuyakin
sekali ini dan untuk selamanya...

Senin, 06 September 2010

maafkan

maafkan
kadang aku kehabisan cara
untuk menekan rasa rindu ku padamu
maka bantulah aku
kiranya harus bagaimana
rindu ini harus dikabarkan padamu?

maafkan
aku tak lagi bisa merayu awan
untuk membawa salam rindu ku padamu
aku tak lagi bisa menitip pada rembulan
untuk sekedar mengirimkan sinar hangat cintaku padamu
mungkinkah mereka pun telah bosan?

andai kau di sini

sesaat kutatap wajahmu
dalam bingkai yang berdebu
maafkan
lama aku tak menjengukmu

andai kau di sini
aku akan bercerita
tentang si buyung
yang mulai bisa diajak bercanda
tentang si upik
yang mulai pandai bernyanyi dan bercerita

sesaat kutatap lagi wajah ayu mu
yang tersenyum lembut
dengan tatapan yang sayu

andai kau di sini
aku akan bercerita
tentang nakal nya belahan jiwamu
yang masih bisa tertawa dan bercanda
walau centang perentang
alat pantau kehidupan
ada di tubuhnya...
dan ada kekacauan di jantungnya

kau tentu hanya akan tersenyum maklum
karena memang begitulah kekasihmu itu...

betapa aku rindu.. hangat pelukmu
ibu...