Aku mengenal namamu begitu saja
Tanpa uluran tangan dan suara lembut
Dan semuanya berawal sederhana
Dan kita mulai bercanda dan tertawa
Kita membicara tentang hal-hal yang manis
Perhatian mu yang mengalir padaku
Semuanya ku rasa tak perlu ku maknai sebagai hal luar
biasa
Namun hadirmu
Membawa perasaan lain
Hal berbeda yang kau tawarkan padaku
Membuka mataku dan hatiku
Yang sekian lama tertutup oleh muram dan kabut kelam
Tanpa sadar kau hadir
Selalu ku nanti kabarmu
Namun hingga kini kita tak pernah menyentuh satu kata
Cinta
mungkinkah?
Tabu kah ketika sebuah hati
Ingin mengajak mu masuk ke dalamnya?
mungkinkah?
Ku kira dua hati yang luka
Bisa saling berbagi duka
Dan menyembuhkannya
Ku kira harapan harus kembali di sulut
Agar api asa kembali bersinar
Menyingkirkan kabut perih yang kelam
Seperti mentari pagi ini
Yang hangatnya menghalau pergi
Kabut yang seakan datang tiada henti...
kau terlalu indah untuk pasrah dalam gundah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar