pernah ada saat

pernah
ada saat
ketika letihku
kau datang menyegarkan suasana hatiku
pernah
ada saat
ketika sepiku
kau datang menghangatkan kalbu ku
pernah
ada saat
ketika semua terasa sia-sia
kau datang menerbitkan harapanku

pernah
ada saat
ketika tiada satupun
kau datang dan menemani ku

pernah
ada saat
ketika kau ternyata menungguku
tanpa sadar kubiarkan dan
hanya hening yang menemani mu

makna-makna

kalau sebuah kehadiran
menjadi pisau bermata dua
lalu harus bagaimana?
hadirmu dan tiadamu
membawa suasana rasa yang berbeda

kalau sebuah ketiadaan
menjadi pedang bermata dua
lalu harus bagaimana?
tiadamu dan adamu
membawa suasana jiwa yang berbeda

semua kembali kepada makna
makna sekarang
makna dulu
makna hadir
makna tiada
makna ada
makna hadirmu di hatiku
makna hadirku di hatimu

ah memang kalau sudah menyangkut hati
apalagi cinta
tiada pernah ada habisnya....
tapi....
lalu....

...
..
.
aku tak tahu...

hanya untukmu...

rasanya tak ingi berakhir
saat kita rasa bahagia
hidup penuh dengan misteri
kadang sulit kita jalani
tak kan bisa ku sendiri
meraih mimpi
tanpa cintamu....

terlalu indah tuk dibayangkan
terlalu manis untuk dikenang

kadang kuanggap engkau ada di sini
kau selalu ada di hatiku
dan di cintaku...
terima kasih telah memilihku
kan ku jaga cintamu selamanya
kau selalu menjadi yang terbaik
walau hanya untuk dikenangkan
memori terindah ini
hanya untukmu...

sayap cintamu...

sendiri
menanti
tanpa suara terdengar...
sering ku bertanya
indahkah kicau burung?

ku ingin resapi
harapan menepi
tuk dapat ku rengkuh
menggapai cintamu...

seindah senyuman malam
semua doaku
tangan Tuhan tak pernah
menjauh dari ku
ku lihat di dalam hening
indah pesonamu
kan ku sambut mentari
bersama sayap cintamu
bersama sayap cintamu....

kulihat di dalam hening
indah bersama mu
kan ku sambut mentari
bersama bayang cintaku
bersama bayangmu di kalbu.....

membaca kembali
surat lama bernada sendu
menyulut api rinduku
salah siapa
kalau rindu itu kembali menyala

mendengarkan lagi
lagu lama bernada pilu
menyulut bara cinta ku
salah siapa
kalau cintu itu kembali membara

lalu harus bagaimana
setiap nada menghantar kenangku padamu
setiap kata menerbangkankan ku pada ingatan akanmu
haruskan hening saja yang kuselamani?
tapi haruskah sehening ini?

kalau ada
yang bertanya
arti sepi
kita pasti
sekarang fasih menjawabnya
kalau ada
yang bertanya
arti rindu
kita pasti
sekarang fasih menjawabnya
kalau ada
yang bertanya
arti sepi dalam rindu
kita pasti
juga fasih menjawabnya...

namun
aku kan bertanya
haruskan sehening ini?
kali ini
kau pasti fasih menjawabnya
ku tunggu jawabmu....

hujan kepagian

pagi ini hujan

rinainya mengabut

membuat suasana menjadi absurd

sekilas seakan kulihat sosokmu

berdiri sepi di antar rinai 

sekelebat ku berlari

ke depan sosokmu

ingin ku peluk

dalam rinai hujan kepagian

namun,

tiada lagi ku temui...

tinggallah rinai

yang berdenting ritmis dan sunyi

namun haruskan sehening ini?

membias sinar kembali

Purnama malam ini indah sekali

Purnama di malam anggara kasih

Langit benderang cemerlang diseling bintang

Dalam hening ku

Menyusuri pantai yang sepi

Mengingatkan ku padamu

Yang telah berpurnama berlalu

Bukan berlalu mu

Yang menyesakkan dadaku

Hanya mengapa dengan cara begitu

Pernah ku katakan dulu

Aku benci seperti ini

Malam purnama di pantai yang indah

Semua kian temaran

Kuhayati rasa angin yang menerpa

Kuharap bisa menyejukkan jiwa

Yang tengah berduka......

Hening ini

Mengingatkan ku kan cinta kita

Namun haruskah sehening ini?

 kuharap membias sinar kembali