Jumat, 28 Agustus 2015

dalam hati saja

kau pernah katakan rasa rindu semua hanya padaku kau juga ungkapkan rasa sayang tuk yakinkan kuingini mengapa kini tiada sehangat seindah dulu andai rasa itu pergi salahkah aku dengan segala anganku andai rasa itu hilang biarkan aku rasakan indah cinta dalam hati saja ohh mengapa kini tiada sehangat seindah dulu andai rasa itu pergi salahkah aku dengan segala anganku 
andai rasa itu hilang biarkan aku rasakan indah cinta dalam hati saja ...

kucoba menghapus bayang bayang 
masih ku bertanya 
adakah kumenunggu bila semua ini tak menentu kuragu... salah aku dengan segala anganku 
andai rasa itu hilang 
biarkan aku rasakan indah cinta 
dalam hati saja 
(Andai Rasa itu pergi salahkan 
aku dengan segala anganku) 
andai rasa itu hilang 
biarkan aku rasakan indah cinta 
dalam hati saja


Senin, 24 Agustus 2015

aku menunggu

Aku melirik ke belakang,
melihat dan mengingat
apa saja yang pernah kita lakukan.

Aku ingat
ketika kamu memerhatikanku
dengan baik dan peduli.

Aku merekam
segala rasa cemasmu
ketika aku bercerita masa lalu.

Aku mengenang
rangkulan dan gandengan tanganmu
yang kurasakan pertama kali.

Rasanya,
aku tak cukup kuat
untuk mengembalikan segalanya
kembali
seperti awal perkenalan kita.

Aku menunggu
saat kita bisa bertemu lagi,
saling menumbuhkan
rasa percaya juga cinta.

Aku menunggu kamu datang,
membawa pelukan juga rindu yang kaupendam.
Mungkinkah kaupunya
rindu sedalam dan seluas yang kusimpan?

Mungkinkah kaupunya
cinta dan sayang sekuat dan seindah yang kupunya?

Mungkin iya,
mungkin juga tidak.
Kamu begitu sulit kutebak,
tapi aku mencintai segala teka-tekimu.



(ini yang pertama setelah sekian lama...)