Kamis, 25 November 2010

biarkan ku hapus dahagamu


biarkan aku menghapus dahaga mu
yang datang tanpa diundang
dan tak mau pergi begitu saja

biarkan aku menelanjangi rindu mu
yang selalu membungkus mu
dan tak mudah untuk merobeknya...

ku tahu
setiap perih yang tertinggal
adalah rasa yang tertahan
semoga tak menorehkan luka
luka karena cinta asmara

ku tahu
setiap sedih yang terbit
adalah bersama embun yang dingin
yang setiap tetesnya segera menguap
dalam hangat cinta dan kasihmu...

biarkan kuhapus dahagamu
walau dalam mimpi di rembang malam
yang berhias bulan dan bintang
dalam hening yang sehening cinta kita

peluk aku dalam hangatmu

biarkan
kehangatanmu yang ku damba
tinggal selamanya

peluk aku dalam hangatmu
ketika hari mulai suram
dan mentari tertutup mendung
yang membuat suasana menjadi temaram

peluk aku dalam diam
karena setiap hangatmu
telah mendesahkan sejuta rasa
telah menyanyikan ribuan lagu cinta
tentang kau dan aku

peluk aku dalam hangatmu
dan jangan biarkan hangat itu pergi
dari dirimu dan dirimu...

Kamis, 04 November 2010

akhiri dengan indah.


kalau pun harus berakhir
ku mohon
akhiri semua ini dengan indah
sebagaimana dulu
engkau memulainya...


kalau pun harus usai
ku mohon
sudahilah semua ini dengan gembira
sebagaimana dulu
engkau memulainya...


aku akan bahagia
aku akan rela
kalau semua ini harus usai
asal kau tetap indah
asal kau tetap bahagia...

sebagaimana adanya dirimu
indah dan bahagia...

biarlah sejarah menjadi milik zaman
biarlah masa lalu lenyap dalam kabut kelabu..
biarkan segala rasa terpuruk
remuk bersama waktu yang berlalu...

ku minta
setiap kenangan kebersamaan kita
menjadi senyum di pagi yang penuh kabut cinta
ku minta
setiap ingatan akan diriku
menjadi senyum di sore yang ceria
saat secangkir teh hangat kau teguk dengan terpejam mata

biarlah ini semua usai
biarlah semua ini berakhir
namun harus berakhir
dengan indah dan ceria...
dan biarlah kenangan lenyap
bersama deru waktu... yang senyap
senyap sunyi dan hening
sehening cinta kita...



Selasa, 19 Oktober 2010

teringatkah kau
pada kisah angin dan bidadari
mereka memadu kasih
meski hanya dalam hembus mimpi

teringatkah kau
pada kisah angin dan bidadari
mereka merenda harapan
meski hari-harinya mengalun dalam sepi

teringatkah kau
pada kisah angin dan bidadari
yang memedam rindu
tuk bertemu di malam yang syandu

teringatkan kau?

pernahkah
kau berjumpa dengan bidadari?
konon kabarnya
dia cantik jelita tiada tara
lemah gemulai
dan mata tak akan jemu melihatnya
kalau kau menyentuhnya
tangan pun tak akan jemu menjamahnya...
tubuhnya indah
membangkitkan rasa
untuk mengecap ranumnya...

bidadari ibarat bulan
yang terlihat di angkasa
kadang kita bisa merasakan hangat sinarnya
namun
jauh
tak terjangkau
apalagi teraba...
walau sesaat aku sempat yakin bisa menyentuhnya..

maka biarlah Sang Bidadari melayang
meninggi ke angkasa bersama mimpinya
yang bukan tentang aku...tentunya...

apalah arti angin
yang tanpa rupa membawanya
membumbung di angkasa impiannya...

biarlah angin berhembus
dalam heningnya malam
yang benderang
kali ini oleh gemerlap bintang gemintang....

angin mengalir sunyi... dalam dingin yang sepi

Jumat, 15 Oktober 2010

bila kamu rindu


bila kamu rindu,
doakanlah aku
maka aku akan baik-baik saja
sebab demikianlah yg aku lakukan padamu
saat aku rindu
aku mendoakanmu
aku mohon pada Tuhan
supaya kamu selalu dalam penjagaanNya
selalu dalam perlindungan dan kasih sayangNya
dengan begitu aku tenang

Jumat, 08 Oktober 2010

Balada Sophia


Oh Sophia....

mengapa
semua hanya dusta
ketika cinta
hanya berlandaskan hampa
apa yang bisa diharapkan darinya...

mengapa
kau mencinta
bukan karena cinta
hanya karena kau takut
tiada lagi yang mencintamu

tak tahukah
bahwa ini semua menyakitkanku
mendapatkan cintamu
yang kuimpikan tulus suci
ternyata hanya karena
takutmu akan hampa dunia

oh Sophia
sadarkah kau telah menyakiti aku?

ku dampa
cinta mu tulus suci
dari hati yang riang
dari hati yang berbunga
bukan
dari hati yang gersang
dari hati yang penuh belukar berduri

oh sophia
aku harus pergi darimu...


pro: sophia... dunia tiada seluas daun kelor... dan sebuah hati yang lain telah menanti mu ... percayalah masih ada hati yang seluas samodra...

Senin, 04 Oktober 2010

puisi rindu untuk mu - 3


rasakan hembus nafasku
yang menyentuh wajahmu
saat ku ucapkan
"aku cinta padamu"

rasakan degup dada
dalam pelukmu
saat ku ucapkan
"I love you"




rasakan hangat tubuhku
yang mengalir ke tubuh ku
saat dalam peluk erat
seluruh raga ku
mengucap
"jangan pergi, tetaplah di sini"

rasakan desiran darah
dalam nadiku yang berdenyut kencang
saat cinta dan rasa merasuki
menyatukan kau dan aku
kau terbang bak bidadari
dan biarkan aku menjadi angin
yang membawa mu membumbung
mengikuti gerak hangat hawa cinta

biarlah kisah angin dan bidadari
menjadi misteri
dalam hening malam yang sepi
sehening cinta ku yang tanpa kata
pada mu....

puisi rindu untuk mu - 2


aku telah lama menunggu
dengan hati tak sabar menantimu
kau berjanji datang ke kota ku
dan aku tak sabar menghirup nafas tubuhmu

ribuan kilo jalan telah kau tekuri
entah apa yang ada dalam benakmu
mungkin seberkas ragu
mungkin seberkas rasa gundah
namun semua batas sekarang menjadi tak jelas

kau berjanji datang
kepada kumbang yang siap menuai madumu...

namun semuanya ternyata hanya mimpi
dan pikiran gila dua insan yang tak berdaya
dan terjerat dalam hening cinta....

ya hanya dalam mimpi aku bisa mencumbu mu
senyata ada mu
aku ingin mengaruhi samudra asmara bersamamu
merasai harus tubuhmu
semerbak wangi rambutmu
menciumi setiap pori-pori tubuhmu
yang telah lama meneriakkan dahaga cinta asmara...

ku ingin berdua melambung ke puncak rasa
merasakan diri melayang
bersama angin dalam pusaran kabut asmara yang biru
bersama mu yang selalu ku rindu...

datanglah dalam mimpi ku malam ini
aku kan menunggu....

Selasa, 21 September 2010

mengapa tiada pesan


mengapa tiada kau tinggalkan pesan
ketika kita tiada bersua
sedangkan rindu di hati semakin membara

mengapa tiada kau tinggalkan secarik kata
kala kita tiada berjumpa
sedangkan aku tahu ada banyak kata kau simpan untukku

mungkinkah sengaja
kau simpan rindumu
untuk kau curahkan padaku
saat kita bersua?

mungkinkah sengaja tiada kata
kau simpan hingga saatnya
terurai kalimat syahdu untukku

aku tahu
ada yang sengaja kau tahan
kau simpan
sampai saat kita berjumpa

dan aku merindukan
perjumpaan kita....
perjumpaan yang berhias kata-kata indah cinta
walau tetap hening tanpa suasa
perjumpaan yang berhias bunga-bunga asmara
walau tetap tak teraba dan terasa
biarlah semua tersimpan
dalam bening bejana cinta kita
yang sunyi...

Kamis, 16 September 2010

kemarin - sekarang - esok - dan selamanya..

kemarin aku seakan melihatmu
melintas sepi di antara hiruk pikuk hari
mengobarkan rasa rindu dendam
yang masih saja ada di sini...
di dalam hatiku yang serasa sunyi...

sekarang aku merindukan mu
dan aku menjadi tahu
betapa sebenarnya aku sangat mencintaimu

sebuah puisi lugas akan kutulis buatmu
agar kau tahu betapa aku sangat merindukanmu
biar lah apa kata orang
yang melihat diriku menjadi lain
karena cinta ku padamu
semakin berkobar
seiring rinduku yang tak terpadamkan

dan esok
entahlah apa yang terjadi
satu hal yang kuyakin terjadi
aku masih merindukanmu...

selamanya
aku mencintaimu...
(walau harus kusimpan dalam hati saja)

Rabu, 15 September 2010

senja temaram

senja semakin temaram
saat ku ayun langkah
menuju pulang

sehari hampir berlalu
searah langkahku di jalanan berdebu
satu demi satu
menuju cinta ku

ada yang tak berubah
walau hari hampir berganti
masih saja rasa rindu ini menggayut di hati
melambungkan angan ku tinggi
ke masa yang telah menjadi kenangan yang tak pernah mati

ku harap malam ini ada rembulan
agar bisa kutitipan salam rindu ku padanya
ku harap malam ini ada bintang
agar sinar nya yang lembut nan cemerlang
membawa rindu ku sampai ke hatinya..

dalam terpejam mengapa justru semakin jelas gambar wajahmu
dalam pekat malam mengapa justru lembut bayanganmu terasa menyapaku..

ku harap kau rasakan jua kerinduanku yang semakin menyesak dada
ketika rasa hati hanya bisa kubasuh dengan doa
agar kau bahagia selamanya...
karena aku pun akan bahagia

biar rasa


biar kan rasa
rasa ku padamu
mengisi relung kalbu
yang telah lama merindu mu

biar kan rasa
rasa ku padamu
membawa ku melayang
ke masa bahagia
yang telah berlalu bersama angin di senja ini

biar kan rasa
rasa yang nyata ada
mengingatkan ku bahwa aku masih mencinta
dan bisa mencinta

kini ku bangun harap jua
agar rasa ini tertuju
pada sebentuk hati
pada sesosok jiwa
dan hanya padanya
kutambatkan segala asa
sekali lagi saja
dan ku harap untuk selamanya....


buat mu sebuah hati yang sedang rindu...

Senin, 13 September 2010

setia, kala kau ada dan tiada...

setia
kala kau ada
adalah seperti menghembuskan nafas

setia
kala kau ada
adalah seperti mengedipkan mata

namun setia padamu
seperti berdiri di atas batu bulat
mata ku harus tertuju padamu
hatiku pun begitu
harus ku jaga
agar tiada goyah
karena hanya butuh semilir angin untuk membuatku jatuh
karena hanya butuh setitik nikmat sesaat
untuk membuatku terjerembab
dalam penyesalan selamanya...

bukan aku kalau tak pernah jatuh
namun bukan aku juga, jika aku tak bangkit
aku pun tak lepas dari goda
maka adaku bukan karena jatuhku
namun adaku karena bangun ku..
bangkit ku, tuk jujur dan kembali padamu...

setia kala kau ada
adalah seperti hembusan angin dari utara
setia kala kau tiada
adalah seperti angin sepoi yang membuat lena
hanya cinta
tempatku berpegang
agar tak lepas dari mu
kuyakin
sekali ini dan untuk selamanya...

Senin, 06 September 2010

maafkan

maafkan
kadang aku kehabisan cara
untuk menekan rasa rindu ku padamu
maka bantulah aku
kiranya harus bagaimana
rindu ini harus dikabarkan padamu?

maafkan
aku tak lagi bisa merayu awan
untuk membawa salam rindu ku padamu
aku tak lagi bisa menitip pada rembulan
untuk sekedar mengirimkan sinar hangat cintaku padamu
mungkinkah mereka pun telah bosan?

andai kau di sini

sesaat kutatap wajahmu
dalam bingkai yang berdebu
maafkan
lama aku tak menjengukmu

andai kau di sini
aku akan bercerita
tentang si buyung
yang mulai bisa diajak bercanda
tentang si upik
yang mulai pandai bernyanyi dan bercerita

sesaat kutatap lagi wajah ayu mu
yang tersenyum lembut
dengan tatapan yang sayu

andai kau di sini
aku akan bercerita
tentang nakal nya belahan jiwamu
yang masih bisa tertawa dan bercanda
walau centang perentang
alat pantau kehidupan
ada di tubuhnya...
dan ada kekacauan di jantungnya

kau tentu hanya akan tersenyum maklum
karena memang begitulah kekasihmu itu...

betapa aku rindu.. hangat pelukmu
ibu...

Sabtu, 28 Agustus 2010

sekali saja


sekali saja
aku ingin meneguk nikmatnya
teh sore yang selalu kau buat untuk ku

sekali saja
aku ingin melihatmu..
menuangkan air teh hangat
dalam cangkir lucu yang kau beli untuk ku





sekali saja
aku ingin melihatmu
dengan teliti menyeduhnya
menyendoknya sedikit
a ha ternyata sudah pas rasanya..

sekali saja
aku ingin melihatmu berjalan ke arahku
dengan senyum tersunggih di bibir mu
dan secangkir teh hangat untuk ku
di suatu sore yang hening
sehening cinta ku dan cintamu..

bisakah walau hanya sekali saja?
tak perlu kau jawab karena aku sudah tahu...

cinta, embun dan kabut pagi

kalau ada tanya
mengapa setitik embun dicipta
meski hanya untuk sirna
apakah kira-kira jawabannya?

kalau ada lagi tanya
mengapa kabut pagi ada
meski hanya untuk mengambang di udara
dan akan tiada seiring hangat surya
apakah kira-kira jawabannya?

dan kalau sekarang engkau bertanya
mengapa selalu ada rindu di hatimu?
mengapa selalu ada cinta yang hangat untuk ku?
mengapa kita berkata "selamat tinggal" namun kembali menyatu?
apakah kira-kira jawabannya?
dan apakah kau masih perlu tanya dan aku harus menjawabnya?

kalau esok,
masih kau jumpai embun di ujung daun-daun di tamanmu
masih kau temui embun di kelopak bunga mawar di seberang jendela kamar mu
dan kau lihat kabut pagi mengambang sepi di kota mu

itulah jawaban akan cinta ku...
cinta yang sekarang ada dan tak lama seakan tiada
seperti kecupan dan pelukan hangat ku yang seakan kau rasa
sesaat sebelum kau membuka mata indahmu di pagi yang dingin
namun yang kau temui hanya tiada
dan cinta hening kita...
ku harap ada senyum di bibir mu
dan seberkas kenangan di relung kalbu
akan perjumpaan kita yang indah
di masa yang telah sirna bersama embun dan kabut pagi

Jumat, 27 Agustus 2010

terbenam rindu

ku terbenam rindu
hangat merambati jiwa
saat kenangan akan cinta mu
satu demi satu
membayang di relung kalbu

ku biarkan angan melayang tinggi
setinggi keinginanku untuk berjumpa lagi denganmu
ku biarkan gambarmu kembali
setelah kian lama serasa pergi...
menghampiri dalam pejamku
sesak dadaku...
ketika tanganku tak jua mampu menggapaimu...

ku benamkan diri dalam hangat cintamu
walau hanya bening hening menghampiriku..

namun ku cukupkan
malamku dengan itu
dan kubiarkan
kerinduan tertinggal
dan selalu ada
di kalbu...
bersama harap
bisa meraba dan memeluk mu
yang bukan hanya bayangmu..

salahkah jika selalu ada ingin itu?


salatiga, tengah malam... in the hotel's bathtube...

Senin, 23 Agustus 2010

puisi rindu untuk mu

untuk sekian kali ada tanya,
mengapa ada cinta seperti yang terjadi pada kita
kau menjawabnya pasti...
cinta tak perlu alasan
walau kita selalu akan bertanya-tanya...


untuk yang ke sekian kali pula
kau kembali berkata,
"aku mencintai mu, dan itu pasti
meski cinta ini hanya terpendam dalam hati saja"
"tahukah kamu bahwa aku masih dan terus merindumu?

setiap sore saat mengingatmu
sambil menyeduh teh untuk bayanganmu..
hatiku serasa teriris,
ketika sadar bahwa cinta kita
cinta hening semata
namun begitu
jangan kau akhiri cinta ini
walau kau ingin mengakhirnya dengan indah...
dan sesungguhnya aku sangsi
"mungkinkah ada cinta yang diakhiri dengan indah?"

ku mohon padamu
tetaplah di sini
bersama aku
hangatkan ku dengan cintamu
peluk aku dalam rasa mu
hapus air mata rinduku

ku mohon
jangan pergi dan tetaplah di sini
aku tak berani membayangkan
satu hari tanpa kau mencintaiku
aku tak berani
walau hanya membayangkannya

ku tak sanggup
ku tak ingin
kau pergi
ku ingin
kau selalu ada
di saat ku butuhkanmu
selamanya...

Kamis, 05 Agustus 2010

adalah kehidupan


mentari pamit ke peraduan
ku ingin menahannya namun apakah dayaku?

rembulan yang lelah lenyap di langit pagi
sinarnya redup ditimpa temaram langit pagi
ku ingin terus menatapnya namun apakah dayaku?

ku antar mereka pergi
dan ketika mereka pergi
ku putuskan untuk menanti

kusadari ini hanya sementara
esok akan terbit kembali
bulan mati berganti bulan sabit
dan menjadi purnama yang cerah
menerangi malam-malam ku yang sepi
menuntunku menyusun bait-bait puisi
tentang diriku dan dirimu...

maka datang dan pergi
berjumpa dan berpisah
menemukan dan kehilangan
memeluk dan melepaskan
adalah kehidupan
adalah denyut nadi
adalah desir darah
adalah hawa dalam hela nafas...

maka sedih dan gembira
merindukan dan melepas rindu
menyapa dan membalas sapa
adalah kehidupan...
adalah romansa
adalah semilir angin jiwa
yang bebas terbang ke mana dia suka
dan tak ada satupun yang bisa menghentikannya

maka ada mu dan tiada mu
adalah kehidupan
adalah kisah
adalah nuansa cinta
yang akan ada selamanya....

Selasa, 27 Juli 2010

kalau saat ini...


kalau saat ini
kau tak menyapaku
dan tidak membalas sapanku
aku tahu
kau mungkin butuh hanya sendiri dengan dirimu
atau mungkin ada sesuatu
yang pasti tentu ada alasan untuk itu

kalau saat ini
tak ada seberkaspun kabar darimu
aku tahu, aku mengerti
mungkin kau sedang sangat sibuk dengan urusanmu

kalau saat ini
tak ada waktu untuk berkabar padaku
aku tahu dan mengerti
kau belum sempat merajut kata
dan menarikannya dengan pena
di kertas merah muda yang harum baunya

kalau saat ini kau sedang apapun juga
aku mengerti, dan aku sangat mengerti
dan hanya bisa berharap
semoga tak mematikan api cinta untukku
dan sekarang aku sangat merindukanmu

Senin, 26 Juli 2010

bukan aku.....


kekasih...
bukan aku melupakanmu
ketika tiada yang sapa
yang menyentuh ujung rindumu...

kekasih
bukan aku menjauh darimu
ketika
tiada lagi kau rasa hangatku

kekasih,
bukan aku tak ingin di sisimu
saat semua serasa hampa karena kau tiada...

namun
tiada daya ku
untuk merengkuhmu
untuk memelukmu dalam hangat cinta
untuk bersanding denganmu di kala senja..

hanya satu yang pasti
aku akan selalu merindukanmu
dan mencintaimu

tanya


tak mengapa
jika rindu itu selalu ada
tentu ada maksudnya mengapa dia masih ada

tak mengapa
jika di malam yang berhias purnama
masih ada ingin... untuk kau ada
menemani ... memandang langit yang terang
dan menghitung bintang pengharapan...

tak perlu bertanya
apakah kau merasakan hal yang sama

ku tahu ujung rindu
tak akan selamanya terdiam dalam sepi
ku tahu hangat cinta itu
masih tersimpan dalam kalbu

maka tak perlu bertanya
tak perlu ada tanya...

Jumat, 16 Juli 2010

cinta pupus?


aku tahu kau mulai menjauh…

kau jadi beku dalam diam mu…

tak pernah lagi kau sentuh ujung rinduku…

kau pergi….

hanya aroma mu yg tersisa….

mendekap erat galau yg kurasa

aku hanya bisa menatap punggungmu beranjak menjauh

sebenarnya hatiku tak ingin kan ini….

ada guratan perih… cukup menusuk….

kau sempat bebat luka ku…

luka di dunia nyata yg membuat ku nyaris kaku tak bisa bergerak…

kau laut ku… saat aku ingin mendengar suara ombak…

kau sang imaji ku yg nakal….

kita sering menjadi pecinta yang tenggelam dalam gairah panas

menghamburkan peluh dan desahan…

antara terbang tinggi…. dan menyelam di laut yang dalam…

antara rasa sakit dan kenikmatan

antara rasa jijik dan ketagihan

tak mau berhenti sampai titik nol….

kau sang imaji yang selalu minta dipuaskan

kau juga yg basahi kerontangnya jiwa…

sekarang saat nya kau pergi…. cukup nyeri buat ku..

walau aku tau ini dari awal…

saat ku peluk kau dalam hayal ku… aku harus siap melepas pelukan ku suatu saat nanti…

ku pikir tidak secepat ini….

tapi biarlah ku simpan rasa ini…

menjadi kunang-kunang kecil di sudut hati ku

karena kau hanya kekasih ku di alam maya

yang memang tak akan pernah nyata….


from : kupu-kupu jingga

Selasa, 13 Juli 2010

sebenarnya apa yang kau cari...


sebenarnya apa yang kau cari
mengapa begitu sulit
untuk membuka lembaran baru?
tidakkah kau tahu
bahwa hidupmu terlalu berharga
untuk ditambatkan pada masa lalu...

sebenarnya apa yang kau rindu
ketika hari menjadi terasa semakin sepi
saat satu demi satu sahabat pergi dari sisi,
ketika malam semakin terasa pekat
saat lidah terasa tercekat
tiada dia tempat mencurahkan rasa penat

andai membuka lembaran itu
semudah membuka buku yang baru
tiada perlu rasa seperti disayat sembilu
ketika rindu yg hening hadir di dalam kalbu

andai membuka hatimu itu'
semudah membuka pintu
tentu sebentuk hati baru
segera bertemu dengan cinta sejatinya yang bukan semu
karena terlalu berharga hidupmu
untuk terus ditambatkan pada masa lalu...

memang,
aku berani lancang
karena tak perlu ijin mu
untuk sekedar kata-kata merayu...
karena hidupmu terlalu indah
untuk dibiarkan di-isi oleh resah
di tepi pantai cinta yang basah
sedangkan biduk itu telah menanti dengan tabah...
biar terombang-ambing dalam gelisah
menanti kau datang ... tuk mengarungi samudera cinta
bersama mu
selamanya.....

Senin, 12 Juli 2010

senja asa-ku

senja menyergap ku kembali
mentari tenggelam bersama asa-ku
yang kian rapuh setelah sekian kali
terjerembab dalam kecewa dan luka
kekasih,
aku tak tahu..
mungkin hanya tingggal sekali ini
untuk aku berharap
jangan biarkan harap-ku jatuh lagi
dalam kecewa pahit yang ku telan sendiri
kali ini dia pasti berkeping-keping
dan tak mungkin bisa direkatkan lagi
selamanya
aku akan lenyap
dalam hening yang sunyi
keheningan cintaku dan cintamu...
yang kan kubawa
sampai mati

Rabu, 07 Juli 2010

ketika puisi


kekasih,
apa yang harus ku perbuat
ketika bait-bait puisi
tentang cinta kita
tentang rindu dendam
tentang bayangmu
tak lagi mampu mewakili rasa ku?

akankah perjumpaan denganmu
melunaskan segala rasa?
atau, aku akan lenyap seperti kabut pagi hari
saat bayangmu terpatri di mataku?

maka biarlah
ku cukupkan diriku
bergumul dengan bayangmu
dalam cinta yang penuh rasa
tanpa kata maupun raba

biarlah kini aku bergelut
dengan mataku yang tak sabar melihat indahmu
dengan tanganku yang ingin memelukmu
dengan bibirku yang ingin mengecup keningmu
dengan kupingku yang mendamba lembut desah manjamu
dengan jemariku yang merindu membelai lembut tubuhmu...
dengan wajahku yang ingin dihembus hangat nafasmu..

oh kekasihku...
apa yang harus ku perbuat
ketika bait-bait puisi
tak lagi mampu
mewakili rasaku
padamu....

beribu tanya


beribu tanya
menghujam kalbuku
mengapa engkau datang menyapa?
namun hanya sekejap saja?
apakah sengaja agar semakin membara
rindu yang ada di dalam dada?

ketika
"aku rindu padamu"
dan
"aku cinta padamu"

menjadi semakin bermakna

maka ujungnya adalah beribu tanya

dan satu yang pasti
hanya engkau yang mampu menjawabnya

dan satu lagi yang pasti
saat ini
aku amat rindu padamu
kekasihku....
rindu yang hening
sehening cinta ku dan cinta mu

Selasa, 06 Juli 2010

satu tanya


satu tanya
mengapa kau tiba-tiba ada
walau dalam mimpi semata

satu tanya
apakah yang sekarang kau rasa
adakah rindu itu di sana?

satu tanya
adakah yang ingin terungkap
dari hatimu
ketika kau tiba-tiba hadir di mimpiku?

satu yang pasti
aku sangat rindu padamu

Kamis, 01 Juli 2010

tanya ku


kekasih,
ingin ku bertanya padamu
dengan apakah
dulu cinta itu kau tanam di hatiku

kekasih
ingin ku bertanya padamu
dengan apakah
dulu benih rindu ini kau semai di hatiku

kekasih
ingin ku bertanya padamu
dengan apakah
dulu lembaran bayang wajah mu
kau semat di kalbuku

karena saat ini
aku makin mencintaimu
aku makin merindukanmu
dan setiap ku pejamkan mata
aku seakan melihat bayang-bayang mu

jawablah
apakah yang harus ku lakukan
ketika rasa itu serasa tak tertahankan,
dan bibirku tak henti bergumam
"aku cinta padamu kekasihku"

ku tunggu jawabmu
dalam sinar rembulan
yang makin redup sinarnya
dalam hening malam yang mencekam

dan sekali aku katakan:
aku cinta padamu kekasihku...
aku cinta padamu...
biarlah kata itu
yang ku ucapkan malam ini
sebelum aku terlelap
dalam harap dikau datang melawat
dalam mimpi di malam pekat..
memberikan kehangatan
dalam kalbuku
yang selalu mendamba cintamu

aku cinta padamu kekasihku
aku cinta padamu

elegi sore ini

kalau saja aku punya
sebatang kunci entah apa namanya
untuk membuka ruang baru di hati mu
akan ku kirim padamu
agar terbuka ruang cinta baru di hati mu
agar sebentuk cinta yang lain berdiam di sana
dan mengisi hari-hari mu yang kadang terasa panjang
menjadi lebih ceria lagi dan penuh harapan

kalau saja kisah cinta itu
tidak serumit jalinan rasa dalam kalbu
tentu kalbu mu telah membiru
oleh cinta yang menggebu
dan segera terbukalah ruang rindu
di hatimu

ternyata
kisah yang lama telah menorehkan rasa
rasa yang terpatri erat oleh tinta asmara
yang hanya kau dan aku
yang bisa menghayatinya
kisah menghidupi dua dunia
dalam cinta yang hening
yang tetap terjalin
sampai akhir masa...
walau dalam hati saja

Senin, 28 Juni 2010


aku sudah katakan dulu
ini akan menjadi siksa yang selalu
aku sudah katakan dulu
ini akan menjadi pedih yang pilu

namun sekarang
tiada yang bisa kita lakukan
kecuali menerima dengan tegar
segala rasa karena keputusan kita

tapi yakinlah diri
kau tak sendiri
ketika bergelung dengan rasa
ketika pedih dan bahagia
saling berpagut dalam relung kalbu
dan setiap geliatnya menorehkan perih
hingga melelehkan air mata

ku ingin dan kuminta ... kekasihku
ijinkan kenangan dan harapan
akan cinta kita yang indah
menguatkan kita
selamanya....


Jumat, 25 Juni 2010

saat matahari terbenam,
tidaklah perlu menangis,
sebab air mata yang menggenang
akan menghalangi kita
melihat bintang-bintang yang datang kemudian


violeta para

Kamis, 24 Juni 2010

balada sepi

kekasih, maafkan aku
karena senja ini kembali berakhir sepi
namun biarlah
sepi ini melingkupi
agar lebih mudah bagimu
untuk menggambarku
di dinding malam yang kelam

kekasih,
biarlah aku sekarang juga menyendiri
di bangku tua yang mengajarkan padaku
apa arti sendiri di malam yang sunyi
ketika satu demi satu lampu akhirnya mati
dan hanya dingin yang menemani

Rabu, 23 Juni 2010

kekasihku... maafkan...


kekasihku
bukan aku tak mau
namun untuk apa
kalau kau mendapatkannya
setelah itu kehilangan jiwa?

kekasihku
bukan aku tak suka
namun untuk apa
ketika setiap cecap anggur kenikmatan itu
membuat kita melayang tinggi
dan terpelanting mati?

kekasihku
kau harus tahu
betapa aku pun ingin kau puja
siapakah yang tak ingin
dipuja puji oleh kekasih yang paling dicintainya?

kekasihku
kau harus tahu
betapa aku pun ingin kau cumbu
siapakah yang tak ingin memadu kasih
menghapus rindu yang menggayut di kalbu?

kekasihku
kau harus mengerti
siapakah yang tak ingin
mendengar desah mesra kata aku cinta padamu
dalam peluk mesra itu?

maafkan
kalau di ujung senja ini berakhir sepi
aku tak bisa menemani
menatap mentari yang pulang kembali

maafkan
kalau ujung hari ini berakhir sunyi
aku tak bisa bersama mu
menatap camar yang pulang
ber dua-dua ke sarang mereka yang tinggi
meninggalkan kau sendiri
dengan seonggok iri dalam hati

maafkan
aku hanya bisa mengirim salam dalam angin senja
bersama segumpal rasa
dalam setiap tetes teh hangat sore ini
yang selalu kuhirup dalam terpejam
agar ku lihat kau
menghirup hangatnya dari sisi cangkir sebelahnya...

walau seakan...


seakan...
kau benar-benar baru saja di sini

namun tak ku temui harum tubuh mu
walau seakan sedapnya menggelitik gairahku

tiada ku dengar gelak tawamu
walau seakan teringang menggetarkan gendang telingaku

tiada ku temui bayangku di indah matamu
walau seakan sedetik yang lalu kau lekat memandangku dengan indah matamu

tiada lagi lembut bibirmu yang hangat dan basah
walau seakan hangat dengus mu masih menghangati wajahku....

tiada lagi gelinjang ku yang membuat merinding pori-pori tubuhku
walau seakan baru saja kurasa lembut sentuhan bibirmu di punggungku...

yang pasti tertinggal
adalah sebongkah rindu..
rindu setengah mati padamu
yang ku tak tahu
harus dengan apa
aku menawarkannya
andaipun aku bisa

Selasa, 22 Juni 2010

ku sapa dirimu


kekasihku, ku sapa dirimu
walau ku tahu hanya keheningan
yang 'kan membawa kembali gemanya padaku

ku sapa dirimu
dalam teriakan si bisu yang tercekat
dalam lidahnya yang kelu
yang kadang berujung gelisah tak menentu

ku yakinkan diriku
untuk berjalan dalam kisah ini
menghitung langkah kaki
dalam labirin perjalanan cinta yang panjang
yang kadang membingungkan
dan serasa tak berujung...

sepi menekan hati
ketika hanya detak jantungku dan dengus nafas lelahku
yang menemani dan teringang di sanubari...
inilah kisah kita wahai kekasihku...
kisah dua hati dalam hampa suara
kisah dua hati dalam kabut cinta

ku harap kau mengerti
diri ini terasa sepi
saat menyadari kau tiada lagi
terengkuh dalam pelukan
dan terbang ke atas awan....
dan aku tertinggal di sini
di dermaga cinta kita
sendiri.....

antara ada-mu dan tiada-mu


tak terkira bahagiaku
saat serasa ku dapati dirimu di sana
di balik jendela kaca
di keremangan pagi
di sela kabut yang mengambang sunyi....

tapi adamu ternyata khayal belaka
bayangan semu yang setiap hari
kuciptakan sendiri
dan kau pun hilang bersama kabut


sementara aku masih mencoba menggambar mu lagi
mengumpulkan keping-keping kenangan kita
yang sunyi namun penuh gelegak cinta
yang sepi namun penuh nuansa paduan kasih antara kita.

dan pagi ini ku buka jendela
dengan kecewa
karena hanya kabut dan sunyi
yang menjumpai
seiring dingin angin pagi
semoga semilirnya
tidak membekukan hangat dalam hati.....

Senin, 21 Juni 2010

hening ku


ku buka setiap hari
dengan satu tanya
adakah hari ini kabar darimu

ku buka setiap hari
dengan satu harap
kau ada dan kita bisa berbincang lama
bincang yang hening
hening yang penuh kehangatan
hening yang berlumur gairah
hening yang berhawa cinta...

dan ku buka hari ini
dalam hening
namun kali ini seperti hari yang telah berlalu
hening ku sepi
hening ku sunyi
hening ku dingin dan kelam

hanya kenangan akan kisah kita
menghangatkan hatiku
dan membawa harapan selalu
esok ku buka hari
dalam hening yang hangat bersama mu

dan aku selalu menunggu
seperti burung di ujung carang yang garing
sendiri di tengah musim yang sedang berganti

Kamis, 17 Juni 2010

dapatkan kau bayangkan


dapatkah kau bayangkan
apakah yang kurasa
ketika menyentuhmu
seakan menyentuh bola kabut tipis
yang oleh sedikit hangat ujung jari
akan sirna
menjadi titik-titik air
yang lenyap selamanya?

dapatkah kau bayangkan
bagaimana galau hatiku
ketika inginku untuk memeluk hangatmu
seakan memeluk kristal rentan retak
yang oleh sedikit hangatku
menjadi butiran kwarsa
yang beterbaran tajam
menusuk hati
melukai sukma
dan hanya menyisakan
jerit tanpa suara dan air mata
sebening hancuran kristalnya

ku bertanya
siapakah yang meletakkan
rasa cinta itu dalam hati kita?
ku ingin bertanya padanya...
harus bagaimanakah aku
agar bisa menyentuh dan memeluk kekasihku?
sekali saja
dan itu akan melegakan jiwa

ingin ku gapai


inginku menggapaimu
ku rengkuh dalam pelukku
biar terhapus segala rindu

inginku menggapaimu
dari kabut gelap
dari buana tanpa suara
dari dunia tanpa raba

inginku menggapaimu
agar bisa kurasakan hembus hangatmu
agar bisa kuraba lembut tubuhmu
agar bisa kugapai mesra jemarimu....

namun ingin ku terbang bersama kabut
dan yang tertinggal hanya dingin
dingin yang berliput sepi
sepi yang bersaput dingin
dan ku coba menjaga hangat cinta
yang telah lama ada
semoga suatu saat menjadi bara
yang membakar jarak antara kau dan aku
sekali saja dan untuk selamanya...

act 2 scene 2


ROMEO

But, soft! what light through yonder window breaks?
It is the east, and Juliet is the sun.
Arise, fair sun, and kill the envious moon,
Who is already sick and pale with grief,
That thou her maid art far more fair than she:
Be not her maid, since she is envious;
Her vestal livery is but sick and green
And none but fools do wear it; cast it off.
It is my lady, O, it is my love!
O, that she knew she were!
She speaks yet she says nothing: what of that?
Her eye discourses; I will answer it.
I am too bold, 'tis not to me she speaks:
Two of the fairest stars in all the heaven,
Having some business, do entreat her eyes
To twinkle in their spheres till they return.
What if her eyes were there, they in her head?
The brightness of her cheek would shame those stars,
As daylight doth a lamp; her eyes in heaven
Would through the airy region stream so bright
That birds would sing and think it were not night.
See, how she leans her cheek upon her hand!
O, that I were a glove upon that hand,
That I might touch that cheek!

JULIET

Ay me!

ROMEO

She speaks:
O, speak again, bright angel! for thou art
As glorious to this night, being o'er my head
As is a winged messenger of heaven
Unto the white-upturned wondering eyes
Of mortals that fall back to gaze on him
When he bestrides the lazy-pacing clouds
And sails upon the bosom of the air.

JULIET

O Romeo, Romeo! wherefore art thou Romeo?
Deny thy father and refuse thy name
Or, if thou wilt not, be but sworn my love,
And I'll no longer be a Capulet.

ROMEO

[Aside] Shall I hear more, or shall I speak at this?

JULIET

'Tis but thy name that is my enemy;
Thou art thyself, though not a Montague.
What's Montague? it is nor hand, nor foot,
Nor arm, nor face, nor any other part
Belonging to a man. O, be some other name!
What's in a name? that which we call a rose
By any other name would smell as sweet;
So Romeo would, were he not Romeo call'd,
Retain that dear perfection which he owes
Without that title. Romeo, doff thy name,
And for that name which is no part of thee
Take all myself.

Rabu, 16 Juni 2010

aku tahu rasa itu
ketika relung kalbu
menyesak
dan membuat lidah kelu

aku tahu rasa itu
ketika rasa ingin bertemu
hanya terbayar oleh bayangan semu

aku tahu rasa itu
ketika hanya pada hujan
ku titipkan semua rinduku padamu

aku tahu rasa itu
ketika tangis tanpa airmata
ketika keluh tanpa suara
ketika damba akan hangatmu
hanya bisa ku simpan
dan sedikit kubagikan
pada gemercik gerimis
sisa hujan malam ini....

dan mengapa masih ada pinta:
ijinkan aku merasai desah nafas mu di wajahku....

menatap titik embun pagi

dalam kabut pagi... aku

menatap titik embun pagi di ujung daun
ada harap jangan segera datang sinar mentari
yang hangatnya akan segera melenyapkannya

menatap titik embun pagi di ujung daun
seolah menatap cinta kita yang sunyi
namun tak pernah kehilangan segarnya

menatap titik embun pagi
di sela kicau burung yang riuh menanti sinar mentari
ada dilema ....
mungkinkan embun tetap ada
dalam kilau mentari pagi yang segera membara?

menatap titik embun pagi ini
aku melihat kau dan aku dalam bayang kilau nya
menatap titik embun pagi ini
aku termenung .... ku lihat kisah cinta...
yang nyata ada namun juga sunyi tanpa kata
yang nyata ada namun tak terasa dalam raba

Selasa, 15 Juni 2010



sebentuk wajah
menyembul di antara cahaya rembulan
yang temaram

antara ada dan tiada
membekas bayangannya di mataku
siapakah itu?

apakah dirimu?
oh wajah yang selalu ku rindu
ku iba kan padamu



Senin, 14 Juni 2010

keping cinta


cinta kita bagai keping emas tua
tercetak oleh sang waktu yang berkelana
tawa dan tangis menjadi dua sisinya
itulah mengapa
dalam setiap kebahagiaan yang kita damba
selalu ada kesedihan di kesudahannya...

cinta kita bagaikan keping dua hati jadi satu
yang menyatu entah oleh apa
namun pasti pada dua sisinya
dilema cinta dan harapan akan berjumpa
itulah mengapa
dalam setiap kehangatan yang kita rasa
selalu ada kehampaan di kesudahanannya..

cinta kita bagaikan pedang bersisi tajam dua
yang membuka harapan di hati
sekaligus perih di lain sisi
itulah mengapa
dalam setiap manja antara kita
selalu ada kekosoangan yang dingin
bagai lubang beku di kutub utara....


dan sekarang kita kembali di ujung sepi
hanya ada diri
dan lautan cinta yang biru membeku
namun masih tersimpan
hangat cinta di dalam hati
yang tak pernah akan mati

harus bagaimanakah menggambarkan mu?
jika sekali saja aku mataku tak pernah menangkap bayangannya?

maka ku biarkan anganku terbang

ku petik indahnya rembulan
dan kutempelkan menjadi paras wajahmu
ku jumput sayu mentari senja
dan kupasang sebagai mata indahmu
ku gapai bunga mayang yang terurai
dan ku pakai sebagai indah rambutmu
ku cari bintang gemitang paling cemerlang
dan menjadikannya cerlang bening matamu
ku selami laut demi mutiara putih bersih
yang akan menjadi putih manis gigimu
yang menyembul di antar bibir tipis mu
dalam bunting bunga padi kubayangkan betis mu
dan dari si kumbang kemit yang lincah
kuminta indah pinggang rampingmu

serasikah jika pada lincahnya kijang
ku tempatkan riang lenting tubuhmu?
ataukah pada macan betina
ku temukan gemulai langkahmu?

akhirnya anganku yang melambung terlalu tinggi,
harus jatuh
terpuruk dalam pilu
demi rindu
melihat indahnya dirimu
yang hanya bisa ku-iba-kan
dari mu... pelita hatiku..
untuk boleh kunikmati sendiri indahmu...

Kau


'kau"

"kau" katamu
ya itulah kau, kekasih... katamu
"yang membuatku bahagia... saat ini"

"terima kasih masih ada rindu untukkku
masih ada cinta yang sama seperti sedia kala
untuk aku... "

"satu hal ku minta padamu... biarkan aku tetap ada dalam hatimu
sekarang dan selamanya... walau saat ini hanya bayangan ku yang menemani hari-hari mu"

Sabtu, 12 Juni 2010

ketika hampa adalah tanda


ku coba temukan
sekecap kata
dalam hening nan hampa
ternyata
hanya detak jantungku sendiri
dan gericik gerimis
yang jatuh di musim yang salah

pada hujan salah masa
kutanya akankah kutemukan
sekecap kata
dalam hampa
ketika kau kembali tiada

mungkinkah hampa ini pertanda
tiadamu slamanya...
mungkinkah hampa ini pertanda
harus kusiapkan hati
untuk melepas segalanya...
namun ijinkah...
masih kusimpan sedikit asa
untuk kita berjumpa
walau mungkin di kehidupan yang berbeda...

Rabu, 09 Juni 2010

pasrah.. jauh.. semakin ... jauh (kah?)


jauh semakin jauh
terayun langkahku dalam anganku
kini hatiku telah terpaku
melebur dan menyatu
di dalam bayangan cintamu

ragu kujabat tanganmu
dan kau bisikan
selamat berpisah
sempat hatiku
telah menyerah
dalam cinta yang basah
dalam dirimu pujaan hati

karna apa yang telah menimpa ku oh Tuhan
bahagia seakan selalu enggan menyapaku
kini sempurna sudah
kepedihan
di hatiku....

sepi semakin sepi
hati yang lelah dalam mimpi
tiada harapan bersemi lagi
semuanya memudar
luluh dalam kedukaan hati.

terpikat


sejuknya...desah angin senja
menghantar kehadiranmu di hatiku
lewat pesona hati yang kau taburkan

dengan keluhuran... nikmat cinta kasih...
cahaya hati.. yang padam kau nyalakan
sejuta duka pun terpisahkan
kau jadi jadi rinduku

jalanan panjang di depan ku
mampu ku tempuh karena hadir-mu
peranmu dalam jiwaku...
menjemput angan di hati 'tuk bersatu
curahkan lah kata hatimu agar terhapus segala raguku
jujurlah pada hatimu
itu pintaku...

rembulan
dan kerlip gemitang
restu ilah kisah ini
dan saksikan
betapa hati telah terpaut
dan kian merindu....

cintaku...


semesra dalam dekapan
bersimpuh dalam lamunan
kuncup bunga mekar sudah
menghibur hati yang resah
menangis gelisah

bayangan pesona semesta
membayang nan merah
indahnya hidup ini
serasa di buai mimpi
secercah surgawi

pernahkah
kau rasakan jua
nikmat alam semesta
buang nan indah merona
semerbak merasuk sukma
tenggelam dalam rasa

Rabu, 12 Mei 2010

teh sore & jeruk nipis


ku sediakan
teh sore campur jeruk nipis untuk mu
agar engkau tahu
aku tak pernah melupakanmu

ku sediakan
teh sore campur jeruk nipis untukmu
agar engkau merasaiku
dan selalu rindu padaku

akan selalu
kusediakan teh sore untukmu
sampai tiba saat nya
giliranmu membuatkannya untukku
di suatu sore yang syahdu
dan aku pun bisa merasai harum mu

Selasa, 11 Mei 2010

kalau memang harus pergi.....


kalau memang harus pergi
aku tak mau kalau seperti ini
kalau memang harus berlalu
aku tak mau kalau harus seperti itu

aku tahu semua harus berlalu
hanya bila waktu itu akhirnya ku cumbu
ku damba sekedar sepatah kata darimu

bukan penjelasan mengapa
bukan alasan ada apa
bukan pengertian untuk apa

namun sekedar,
satu ungkapan bahwa kau masih cinta
hingga detik
yang terakhir kalinya......

Sabtu, 08 Mei 2010

kisah kisah


adalah kisah-kisah
kisah yang kudamba tiada lagi terkisah
adalah kisah-kisah
kisah yang kudamba tiada lagi membulirkan air bening di sudut mata yg basah

ku harap tiada pernah
ku dengar lagi kisah
tentang rasa dan cinta
yang akhirnya berujung resah

ternyata ada lagi kisah
kisah pilu yang terpaku di kalbu
kisah berujung duka yang kuharap hanya sesaat saja
namun perih itu pasti akan datang menjelma
seperti pencuri di waktu malam
menyelinap dan mengendap-endap di tengah kebahagiaan

wahai kisah-kisah
mengapa engkau enggan untuk berpisah
tidakkah kau punya hati
untuk seorang insan yang telah lama bergelung dalam sepi

wahai kisah-kisah
mengapa engkau selalu kembali
tiadakah ada setitik embun
untuk nurani yang telah merunduk mohon ampun

ku sesali
mengapa masih ada kisah
yang terbit dalam hati yang telah tunduk pasrah
hati yang seharusnya hanya menikmati yang indah
semoga senja yang sendu memberikan padanya hati yang tabah

Jumat, 07 Mei 2010

sampai kapan


kapan
sampai kapan
aku bisa
menikmati wajah ayumu
yang lucu
dan lugu

kapan
sampai kapan
aku bisa
menemani mu
bermain angka dan kata-kata

kapan
sampai kapan
aku bisa
mengajarimu
nada dan irama

di kala dini hari
aku sengaja tahan kantukku
untuk sekedar
menikmati wajahmu
tenang dalam peraduan
dan entah apa yang kau impikan
namun ada senyum terulas
di bibir mu yang mungil

Selasa, 04 Mei 2010

pelangi pagi .... (bagi yang harus pergi)


pagi ini berhias pelangi
merah kuning hijau biru
memancarkan keindahan
yang serasa semu
karena sekarang ada kemudian tiada

akhirnya kau harus pergi
terlalu cepat bagi diri
rasanya baru kemarin
engkau hadir di sini

akhirnya kau harus pergi
mungkin dengan meniti pelangi
yang ada di langit pagi ini
dan secepat engkau datang
secepat itu juga dikau pergi

indahnya pelangi pagi
yang mengiringi dirimu pergi
akan muncul suatu saat nanti
namun kali ini tanpa dirimu lagi

Senin, 03 Mei 2010













kau baru saja berkelebat
dan hilang di balik pintu
harum wangimu
masih melayang di sini
gema suaramu
pun masih tertinggal di sini
riang mengiang
kadang sendu mendayu
dan akhirnya
diakhiri lengking tinggi
melenting ke angkasa
membawa segala rasa

aku tertinggal di sini
dan masih menyimpan perih di hati
mengapa hanya pilu yang ada
ketika seharusnya amarah membara di hatiku
tiada mungkin aku menyakitimu
karena itu berarti
aku sendiri menyakiti diriku

pilu aku
karena telah menumbuhkan rasa itu
di hatimu
karena harusnya
hanya rasa bahagia
yang pantas ku tumbuhkan di hatimu
dan karena itu
berartilah adaku

mas ku


mas ku
kamu harus tahu
hanya kamu mas ku
tiada yang lain
dan aku mau
hanya aku di hatimu
di cintamu
jangan ada yang lain
aku mau hanya aku
dan hanya aku
di dalam hatimu
seperti juga
hanya ada kamu
di dalam hatiku...