Sabtu, 28 Agustus 2010

cinta, embun dan kabut pagi

kalau ada tanya
mengapa setitik embun dicipta
meski hanya untuk sirna
apakah kira-kira jawabannya?

kalau ada lagi tanya
mengapa kabut pagi ada
meski hanya untuk mengambang di udara
dan akan tiada seiring hangat surya
apakah kira-kira jawabannya?

dan kalau sekarang engkau bertanya
mengapa selalu ada rindu di hatimu?
mengapa selalu ada cinta yang hangat untuk ku?
mengapa kita berkata "selamat tinggal" namun kembali menyatu?
apakah kira-kira jawabannya?
dan apakah kau masih perlu tanya dan aku harus menjawabnya?

kalau esok,
masih kau jumpai embun di ujung daun-daun di tamanmu
masih kau temui embun di kelopak bunga mawar di seberang jendela kamar mu
dan kau lihat kabut pagi mengambang sepi di kota mu

itulah jawaban akan cinta ku...
cinta yang sekarang ada dan tak lama seakan tiada
seperti kecupan dan pelukan hangat ku yang seakan kau rasa
sesaat sebelum kau membuka mata indahmu di pagi yang dingin
namun yang kau temui hanya tiada
dan cinta hening kita...
ku harap ada senyum di bibir mu
dan seberkas kenangan di relung kalbu
akan perjumpaan kita yang indah
di masa yang telah sirna bersama embun dan kabut pagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar