Rabu, 23 Juni 2010

kekasihku... maafkan...


kekasihku
bukan aku tak mau
namun untuk apa
kalau kau mendapatkannya
setelah itu kehilangan jiwa?

kekasihku
bukan aku tak suka
namun untuk apa
ketika setiap cecap anggur kenikmatan itu
membuat kita melayang tinggi
dan terpelanting mati?

kekasihku
kau harus tahu
betapa aku pun ingin kau puja
siapakah yang tak ingin
dipuja puji oleh kekasih yang paling dicintainya?

kekasihku
kau harus tahu
betapa aku pun ingin kau cumbu
siapakah yang tak ingin memadu kasih
menghapus rindu yang menggayut di kalbu?

kekasihku
kau harus mengerti
siapakah yang tak ingin
mendengar desah mesra kata aku cinta padamu
dalam peluk mesra itu?

maafkan
kalau di ujung senja ini berakhir sepi
aku tak bisa menemani
menatap mentari yang pulang kembali

maafkan
kalau ujung hari ini berakhir sunyi
aku tak bisa bersama mu
menatap camar yang pulang
ber dua-dua ke sarang mereka yang tinggi
meninggalkan kau sendiri
dengan seonggok iri dalam hati

maafkan
aku hanya bisa mengirim salam dalam angin senja
bersama segumpal rasa
dalam setiap tetes teh hangat sore ini
yang selalu kuhirup dalam terpejam
agar ku lihat kau
menghirup hangatnya dari sisi cangkir sebelahnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar