Rabu, 12 Agustus 2009

yang kembali terbakar....


aku terperanjat, ku lihat asap putih membumbung tinggi di atas bukit, ini bukan seperti biasanya,

..."kakak, ilalang di sana terbakar lagi!" aku berteriak kepada kakakku

dua bola mata kakakku segera terantuk pada pemandangan yang tidak biasa. Langit di atas bukit itu biasanya biru indah... namun sekarang penuh kabut putih diselingi jelaga hitam abu sisa ilalang yang terbakar....

lalu aku berlari ke puncak bukit, aku ingin tahu apa yang terjadi... kakakku mengikuti dari belakang... sesampai di atas bukit, mataku terantuk pada pemandangan yang memilukan.... padang ilalang itu membara, api melahap dengan cepat ilalang yang kering, meninggalkan jejak-jejak hitam dan asap putih yang membumbung tinggi. Suara gemeretaknya begitu mengerikan seolah menusuk dalam hatiku...

bunga-bunga indah yang berselang-seling dengan ilalang turut terbakar, air mataku menetes tak terasa... aku kasihan pada bunga indah yang tiada bisa menghindar dari api yang membakarnya.. dia tak bisa lari dan hanya menerima pasrah dirinya terpanggang dalam api yang membara ... dan sekejap dia menjadi hitam, menjadi abu yang menyatu dengan sisa ilalang yang dimakan api.

aku berguman kepada kakakku....

"kakak... padang ilalang ini terbakar lagi..... dan aku masih merasakan pilunya di dalam sini"

kakakku diam, dia memandang aku... aku tidak melepaskan pandangan mataku dari padang ilalang yang terbakar... seolah-olah api juga telah membakar hatiku.... ngilu di dalam kalbu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar