Rabu, 30 September 2015

sewaktu - aku - menulis - mu

Jika waktu bisa diputar ulang, 
aku tentu akan menolak uluran tanganmu 
saat menyebut nama. 
Jika waktu bisa diputar ulang, 
aku akan menolak perkenalan 
yang kamu tawarkan. 
Jika tahu akhir 
cerita kita akan sesedih ini, 
lebih baik aku tak pernah memulai semua, 
tak perlu tahu lagi tentangmu, 
dan tak perlu membalas semua chat-mu kala itu. 
Jika tahu kamu akan pergi dengan cara seperti itu, 
aku tentu tidak akan pernah berkata iya 
saat kamu menyatakan cinta.

Maaf, 
untuk segala tulisan tak masuk akal 
yang aku tulis tentangmu, 
untuk segala pertanyaan 
yang tak pernah ada jawaban, 
dan untuk segala perasaan 
yang harusnya tak lagi ada. 
Maaf , 
jika aku masih saja menulis tentangmu 
meskipun hubungan kita telah berakhir. 

menulis mu , 
membuat aku merasa kamu masih hidup dalam duniaku. 
aku bisa memelukmu sepuas yang aku bisa. 
aku bisa memilikimu tanpa banyak larangan. 
aku bisa terus memandangimu, 
menganggap semua perpisahan ini tak pernah terjadi, 
berandai bahwa kamu sedang di depanku
selalu dekat... walau tak mungkin "sedekat" itu....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar