Rabu, 07 Oktober 2015

aku - kamu - dia

kamu masih merasakan sesak yang sama.
Kamu tahu bahwa pada akhirnya kamu akan sesedih ini,
kamu berusaha menghindari air mata sekuat yang kamu bisa.
Tapi, aku tahu,
kamu adalah wanita paling tidak kuat
menahan kesedihan.

Aku  mendengar cerita mu  tentang dia
Kamu selalu bercerita pada ku  tentang dia.
Seberapa dalamnya perasaanmu,
seberapa kuat cinta makin menerkammu,
dan seberapa hebat senyumnya
bisa begitu meneguhkan langkahmu.

Aku tahu seberapa dalam perasaanmu padanya
dan betapa kamu takut
perbedaan antara kamu dan dia menjadi jurang.
Kamu tak pernah memikirkan perpisahan selama ini,
tapi ternyata hal yang begitu tak ingin kau pikirkan
pada akhirnya terpaksa masuk otakmu.
Kamu dan dia tak lagi seperti dulu.
Sapaannya tak lagi sehangat dulu,
senyumnya tak lagi semanis dulu,
dan tawanya tak lagi serenyah dulu.
kamu tak tahu perubahan macam apa
yang membuat sosok nya
menjadi begitu berbeda.

Dari semua sikapmu,
tak mungkin aku tak tahu 
kamu punya perasaan lebih padanya.
Dari semua ceritamu,
tak mungkin aku tak paham 
bahwa kamu mulai jatuh cinta padanya.
kamu terlalu banyak diam dan memendam,
mungkin di situlah kesalahanmu.
Terlalu egois mengatakan dan terlalu takut mengungkapkan.
Kamu tak bisa menyalahkan siapa-siapa
dan tak bisa mengkambinghitamkan siapa pun
Bukankah dalam cinta tak pernah ada yang salah?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar